Menurut Rivay (2002), tujuan tasawuf adalah sebagai berikut: Pembinaan aspek moral. Aspek ini meliputi mewujudkan kestabilan jiwa yang berkeseimbangan, penguasaan dan pengendalian hawa nafsu sehingga manusia konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran moral. Tasawuf yang bertujuan moralitas ini bersifat praktis.
Kumpulan Kata Bijak Ahli Sufi. Para Sufi mengungkapkan yang dirasakannya ataupun pengalaman spiritualnya dengan menuliskannya dalam bentuk kitab-kitab, dari kitab-kitab meraka kita dapat mengambil pelajaran tentang Kata Mutiara Sufi yang penuh dengan makna dan pelajaran bagi kita. Kata Mutiara Sufi dari Abu Yazid Al-Busthami.
Berdasarkan Sub fokus penelitian di atas maka yang menjadi tujuan. dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa makna mahabbah menurut Hamka. di dalam kitab Tafsir al-Azhar. 2. Untuk mengetahu dan menganalisa penafsiran Hamka dalam. menafsirkan ayat-ayat tentang mahabbah kepada Allah. 3.
Itulah Cinta Allah, arahkan cinta kita untuk meraih Cinta-Nya. - Syair Sufi - Cinta bagi seorang sufi, adalah dimana hidup dan matinya di serahkan sepenuhnya hanya kepada sang pencipta.
Pernyataan cinta kepada Allah merupakan kutub lain yang amat menarik dalam syair-syair para sufistik. Syair-syair Dzun Nun, misalnya, menggunakan ungkapan-ungkapan mesra sebagai pecinta sejati terhadap Khaliknya, sebagaimana telah dilakukan sebelumnya oleh Rabiah Al-Bashri.
JL. KH. Sufyan Tsauri Majenang 53257. KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Allah SWT ,atas segala rahmat,hidayah dan inayahnya yang telah memberikn semuanya yang ada, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akhlak Tasawuf dengan judul “MAQAMAT DAN AHWAL “. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Semua manusia pasti memiliki rasa seperti demikian, yakni memiliki rasa cinta, terlebih juga Para kaum sufi yang tentu juga seorang manusia seperti pada umumnya, sebagai bukti bahwa seorang sufi juga bisa jatuh cinta adalah kisah Nabi Yusuf AS, Itulah satu-satunya kisah cinta yang di abadikan dalam Al-Qur’an sebagai teladan bagi umat manusia
\n\n syair cinta sufi kepada allah
Fase ketiga perkembangan syi’ir sufi berkisar antara tahun 400-600 H, kurang lebih dua abad lamanya. Pada fase ini, sastra sufi didominasi oleh corak al-hubb al-Ilâhi (cinta Ilahi), madh al-Rasul (pujian bagi Rasul), al-syawq ila al-amâkin al-muqaddasah (kerinduan pada tempat-tempat yang disucikan), dan ajakan kepada keutamaan ajaran Islam
ga0z.
  • e4diir3ydj.pages.dev/209
  • e4diir3ydj.pages.dev/143
  • e4diir3ydj.pages.dev/385
  • e4diir3ydj.pages.dev/135
  • e4diir3ydj.pages.dev/488
  • e4diir3ydj.pages.dev/156
  • e4diir3ydj.pages.dev/12
  • e4diir3ydj.pages.dev/110
  • syair cinta sufi kepada allah