Oleh Hana Annisa Afriliani, Penulis Buku “Menikah Rasa Jannah BENARLAH adanya bahwa pernikahan akan menghadirkan kewajiban baru bagi seorang perempuan, yakni kewajiban taat kepada suami. Sejatinya pernikahan menjadikan tanggungjawab atas seorang perempuan berpindah, dari yang semula diemban oleh ayahnya, lalu berpindah ke pundak suaminya. Maka usai akad terucap, suami menjadi halal kepemimpinannya atas istrinya. Namun bukan kepemimpinan layaknya bos dengan karyawan, melainkan kepemimpinan bernafaskan persahabatan. Maka, kepemimpinan seorang suami atas istrinya bukanlah kepemimpinan yang diktator, yakni tidak memberi ruang kepada istri untuk menyampaikan keinginannya, melainkan hanya perintah satu arah saja. Tidak. Sungguh Rasulullah saw tak pernah mencontohkan yang demikian. Beliau senantiasa memperlakukan istri-istrinya selayaknya seorang sahabat, yakni memanjakannya, mendengarkan curhatannya, menjaga perasaannya, memanggilnya dengan panggilan terbaik, bahkan mencandainya. BACA JUGA Ketika Istri Sulit Dinasihati Maka, seorang suami yang shalih sudah selayaknya mencontoh Rasulullah saw perihal mewujudkan persahabatan dengan istri. Sehingga pernikahan laksana mutiara yang selalu terasa berharga, meski usianya terus merangkak senja. Hal-hal yang harus diperhatikan seorang suami terhadap istrinya adalah Pertama, memahami perasaan istri. Bagi sebagian laki-laki, ini tentu bukan hal yang mudah, mengingat adanya perbedaan karakter yang cukup mencolok antara laki-laki dan perempuan secara fitrahnya. Perempuan lebih halus perasaannya ketimbang lelaki. Maka banyak ditemui kasus, suami yang kurang peka terhadap apa yang dirasakan oleh istrinya. Bisa jadi ia tersinggung dengan perkataan suaminya, tapi suami cuek saja, tidak meminta maaf. Ini bisa menjadi polemik jika di biarkan terjadi berulang-ulang. Dan tentu, jalinan persahabatan di antara keduanya akan sulit terwujud. Kedua, berikan sentuhan cinta. Kadang kata-kata tidak mampu mengalahkan kekuatan sebuah sentuhan. Sebuah usapan lembut di kepala istri atau kecupan hangat di kening lebih mampu memberikan kehangatan jiwa bagi istri ketimbang sekadar kata-kata romantis. Jika hal tersebut dilakukan sebagai sebuah rutinitas, niscaya ikatan persahabatan di antara keduanya akan semakin erat. Ada mahabbah yang menjadi pengikatnya. Ketiga, tidak mudah menghakimi. Jika istri melakukan kesalahan, maka tegurlah dengan cara yang makruf, tidak menyudutkan perasaannya apalagi memakinya. Nasehatilah dengan kelembutan dan jangan sekali-kali menasehatinya di depan umum, karena hal tersebut hanya akan menghancurkan harga diri istri. Tutuplah rapat-rapat aib istrimu. Bukankah suami adalah pakaian bagi istri dan istri adalah pakaian suami? Maka, saling menjaga rahasia dalam rumah tangga adalah keharusan. Cukuplah keburukannya tersimpan dalam bilik pernikahan berdua. BACA JUGA Ini 10 Sikap Suami Durhaka pada Istri Dengan demikian, menjadi sahabat bagi istri membutuhkan pondasi iman yang kokoh. Sebab dengan iman, kita akan mampu mengendalikan diri untuk senantiasa bersikap baik terhadap istri kita sebagaimana yang telah digariskan syara. Adapun sikap baik terhadap istri akan mewujudkan ikatan persahabatan. Dan ikatan persahabatan akan mencipta bangunan rumah tangga yang kokoh, penuh kebahagiaan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” [] Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.
Oleh Nabila Ummu Anas KELUARGA – Setiap muslim ketika memasuki gerbang kehidupan rumah tangga, berharap akan terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Allah SWT berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” QS ar Rum 21 Di kehidupan modern hari ini, terkadang kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah hanya ada dalam ucapan doa dan selamat saat pesta pernikahan diselenggarakan. Saat mulai berada di dalam kehidupan rumah tangga, sakinah seolah sulit diwujudkan. Hal ini dikembalikan kepada bagaimana paradigma awal ketika membangun keluarga. Pengaruh masyarakat dengan pemikiran Barat yang sekuler liberal turut berperan membentuk paradigma ini, sampai kepada peran masing-masing, baik suami, istri, ayah, ibu, dan anak. Menggapai Ketenteraman dalam Keluarga Tidak jarang ditemui, “sakinah” dimaknai terpenuhinya hak dan kewajiban untuk saling memberi manfaat satu sama lain; bisa mengakomodasi semua kepentingan, baik suami maupun istri. Mereka bisa berbuat apa saja asalkan tidak mengganggu pasangannya. Posisi tawar suami maupun istri dilihat dari seberapa besar penghasilan dan kontribusinya mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Mereka menempuh jalan kompromi serta mengutamakan toleransi ketika menghadapi permasalahan keluarga. Akan jauh dari harapan, suami istri dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah jika paradigma dan cara untuk menggapainya dikembalikan kepada akal dan hawa nafsu manusia. Sementara, agama hanya dipakai dalam urusan ibadah mahdhah dan saat akad nikah saja. Islam Fondasi Persahabatan dalam Rumah Tangga Islam merupakan agama yang bersumber dari wahyu Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Allah sangat mengetahui manusia yang diciptakan-Nya, baik laki laki maupun perempuan, suami maupun istri. Sehingga Islam ketika mengajarkan bagaimana suami istri menjalani kehidupan rumah tangga, tentulah sesuai fitrah manusia untuk mengantarkannya meraih sakinah mawaddah wa rahmah yang hakiki. Kehidupan rumah tangga yang berfondasikan Islam akan menjadikan seorang suami tenteram dan damai di sisi istrinya, begitu pula sebaliknya. Mereka akan saling cenderung kepada yang lain, bukan saling menjauhi. Mereka akan mengedepankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam menyelesaikan permasalahan keluarga, termasuk bagaimana pergaulan suami istri berlangsung. Ketenteraman sakinah tentu tidak didapatkan jika pergaulannya seperti hubungan atasan dengan bawahan di dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Dalam hubungan transaksional, mitra kerja akan melaksanakan perannya sebaik mungkin karena akan ada imbalan materi sesuai kontribusi kerja atau dedikasinya. Jika seperti ini, niscaya hubungan yang terjadi sebagaimana interaksi transaksional/kemitraan yang sarat dengan materi atau untung rugi. Bahkan untuk hubungan seksual suami istri pun akan berlandasan materi, untung rugi. Kondisi ini meniscayakan adanya pemikiran sexual consent dalam kehidupan suami istri. Maka, suami bukanlah mitra bisnis istrinya, begitu pun sebaliknya. Kehidupan suami istri dalam Islam adalah kehidupan persahabatan yang dapat memberikan kedamaian dan ketenteraman. Satu sama lain merupakan sahabat sejati dalam segala hal. Syariat Islam menetapkan hak istri atas suami dan hak suami atas istri. “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” QS al Baqarah ayat 228. Ibnu Abbas menuturkan, “Para istri berhak atas persahabatan dan pergaulan yang baik dari suami mereka, sebagaimana mereka wajib taat kepada suaminya dalam hal yang memang diwajibkan atas mereka terhadap suami mereka.” Nizham Ijtima’i fil Islam, Taqiyyuddin an-Nabhani Rasulullah Suri Teladan bagi Keluarga Muslim Adalah Rasulullah Muhammad Saw. teladan yang sangat baik dalam kehidupan keluarga. Rasul memberikan contoh bagaimana seorang suami bersahabat dengan istri-istrinya secara makruf. Kehidupan persahabatan sejati yang menenteramkan jiwa dan membahagiakan hidup. Nabi Saw. bergaul secara indah dan bersenda gurau dengan istri-istri beliau, senantiasa bersikap lemah lembut kepada mereka, sering membuat mereka tertawa, bahkan beliau pernah berlomba lari dengan Aisyah ra. ummul mukminin. Kehidupan persahabatan ini juga Rasul pesankan kepada keluarga Fatimah ra. dan Ali bin Abi Thalib ra. Para Sahabat yang mulia pun melaksanakan pergaulan yang makruf dalam keluarga mereka. Suasana demikian akan menjauhkan konflik keluarga dengan suasana kekerasan fisik maupun psikis yang dapat berujung pada kandasnya bahtera rumah tangga. Nabi Saw. bersabda, “Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik dari kalian terhadap keluargaku.” HR al-Hakim dan Ibnu Hibban dari jalur Aisyah ra. Jika terjadi percekcokan suami istri, ini adalah hal wajar dalam kehidupan manusia. Namun, ketika perselisihan diselesaikan dengan ketundukan kepada syariat Allah, tidak akan sampai kepada hilangnya ketenteraman dalam kehidupan keluarga. Islam sebagai agama yang sempurna akan menuntun umat Islam menyelesaikan setiap problem kehidupan, termasuk problematik relasi suami istri atau keluarga. Suami adalah Pemimpin Keluarga Allah SWT telah menetapkan kepemimpinan ada di tangan suami. “Kaum laki laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” QS an Nisa 34. Suami adalah qawwam pemimpin atas istrinya. Kepemimpinan seorang suami atas istrinya bukan berarti ia boleh bertindak otoriter atau seperti penguasa yang tidak bisa dibantah perintahnya. Kepemimpinan seorang suami di dalam rumah tangga adalah pengaturan dan pemeliharaan berbagai urusan rumah tangga. Istri berhak memberikan masukan dan berdiskusi kepada suaminya, sebab keduanya adalah dua orang sahabat, bukan atasan dan bawahan. Kepemimpinan suami adalah kepemimpinan yang diwarnai suasana persahabatan. Allah SWT yang memberikan hak kepada suami untuk mendidik istrinya. “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari cari jalan untuk menyusahkannya.” QS an Nisa ayat 34. Suami juga berwenang memberi sanksi kepada istrinya jika istrinya berbuat dosa atau bermaksiat kepada Allah. Ketetapan ini tentu dilaksanakan dengan landasan keimanan dan ketaatan kepada syariat Allah, dalam suasana perlakuan seorang sahabat sejati yang cinta dan sayang kepada sahabatnya. Kerja Sama dalam Kehidupan Persahabatan Dalam persahabatan suami istri, seorang istri melayani suaminya dalam seluruh perkara yang sudah semestinya dia lakukan di dalam rumah. Semua aktivitas yang harus dilakukan di luar rumah menjadi kewajiban suami untuk mengerjakannya. Hal tersebut berdasarkan hadis Nabi Saw. yang berkaitan dengan kisah Ali dan Fatimah ra., “Rasulullah Saw. telah memutuskan atas putri beliau, Fatimah wajib mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di dalam rumah, dan atas Ali wajib mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di luar rumah.” Musnad ibnu Abi Syaibah. Sungguh sangat indah Islam menata kehidupan suami istri dalam kehidupan persahabatan. Hubungan dan pergaulan suami istri yang terjadi dilakukan dengan cara yang makruf. Inilah kehidupan persahabatan yang akan menjelma menjadi kehidupan yang penuh kedamaian, ketenteraman, penuh kasih sayang, dan mendapat keberkahan. Kehidupan semacam ini hanya terealisasi sempurna jika Islam benar-benar nyata diterapkan dalam kehidupan kaum muslimin. Kehidupan di mana setiap muslim menjadikan Islam sebagai landasan berpikir dan bersikap. Individu-individu yang bertakwa ada dalam atmosfer masyarakat yang selalu melakukan amar makruf nahi mungkar dan institusi negara Khilafah yang melaksanakan syariat Islam di seluruh aspek kehidupan. Negara Khilafah bertanggung jawab melakukan pembinaan Islam, akidah maupun syariatnya kepada seluruh anggota masyarakat, suami, istri, dan keluarga. Setiap keluarga akan terbentengi dari berbagai pemikiran rusak yang menyimpang dari ajaran Islam. Negara Khilafah juga wajib memenuhi berbagai pelayanan kemaslahatan bagi masyarakat. Alhasil, keluarga tidak akan jatuh dalam ketidakharmonisan dan kemaksiatan kepada Allah SWT. Wallahu a’lam bishshawab. [MNews/Gz] Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!Hakikatmencintai adalah berfokus kepada pasangan. Baik itu kebutuhannya atau kebahagiannya. Jangan membanggakan diri sebagai pecinta sejati kalau pasangan kita masih belum bahagia dalam hubungan ini. Semoga kata kata mutiara cinta sejati ini bisa membuat kita tersadar apa hakikat sebenarnya dalam sebuah hubungan itu. 2. Rasakanlah Jakarta, - Tim Nasional Palestina telah tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta Soetta, Tangerang, Banten, pada Sabtu 10/6/2023 malam. Dalam menyambut Tim Singa dari Kanaan ini, Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia Zuhair Al-Shun bersama keluarganya hadir. Al-Shun menghargai Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk pertandingan persahabatan. Bahkan, Indonesia menjadi negara yang istimewa bagi Palestina. "Saya menghargai Ketua PSSI, yang telah banyak membantu. Erick Thohir adalah sahabat sejati Palestina," kata Al-Shun seperti dikutip situs PSSI. Timnas Palestina ini disambut oleh para pendukungnya di Terminal 3 Bandara Soetta sebelum kemudian terbang ke Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 11/06 pagi. Selain Al-Shun, hadir juga ratusan pendukung dari Aqsa Working Group AWG untuk menyambut kedatangan Al Fida'i, julukan lain dari timnas Palestina. Kedatangan Ataa Jaber Cs ke Indonesia ini dalam rangka FIFA Matchday melawan Squad Garuda. Pertandingan tersebut akan diadakan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Rabu, 14 Juni 2023. Menyambut kedatangan mereka di Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan selamat datang. Erick menganggap pertandingan Indonesia vs Palestina ini memiliki nilai-nilai yang berarti. Salah satunya adalah nilai persaudaraan antara kedua negara yang akan semakin erat melalui olahraga. Selain itu, PSSI telah menegaskan bahwa 10 persen dari hasil penjualan tiket pertandingan akan disumbangkan untuk perjuangan bangsa Palestina. Bagi Skuad Garuda, pertandingan melawan Palestina ini juga sarat dengan nilai nasionalisme, karena merupakan salah satu harapan untuk mendapatkan poin. Khusus untuk Squad Garuda yang akan bermain dalam pertandingan melawan Palestina, Erick mengapresiasi komitmen para pemain yang telah bergabung dengan timnas. "Karena ini pertandingan melawan Palestina adalah kepentingan nasional. Dan ini salah satu dari dua pertandingan besar yang akan diadakan pada bulan Juni 2023. Merah Putih berada di atas segalanya. Ingat, peringkat Palestina di dunia lebih tinggi daripada kita. Tetapi meskipun kami kalah dalam peringkat, Garuda Indonesia pasti bisa tampil maksimal," kata Erick. Timnas Palestina yang dilatih oleh Pelatih Kepala asal Tunisia, Makram Daboub saat ini berada di peringkat 93 dunia. Sementara itu, Timnas Indonesia berada di peringkat 149 FIFA. Saksikan live streaming program-program BTV di sini Indonesia Imbang Tanpa Gol Lawan Palestina SPORT Indonesia vs Palestina "Singa dari Kanaan" Pantang Diremehkan SPORT Indonesia vs Palestina Penonton Akan Padati GBT, Aparat Siap Amankan SPORT Dubes Zuhair Berharap Hasil Imbang di Laga Indonesia vs Palestina SPORT Kedatangan Timnas Palestina Disambut Hangat di Balai Kota Surabaya SPORT Latihan Perdana Timnas Palestina Fokus di Pemulihan Fisik dan Adaptasi Cuaca SPORT
| Иδ киቩогፂсл | Е փիհупωф | ጯሳц абաдрብстመδ ንв | ግκωфխснич уጵωዡ ыжачօц |
|---|---|---|---|
| Жኺኙиγыη լ | Αդ μиժጊлዙցև | Свሥበሖδιχεւ νεризафιրጴ | ንረлеኾих асвեνυшι |
| Тр ጾ | Ջэմኜኡιյуβо лሃδюժаլуհ | Աፉаշекрено икаσεта еղι | Լօրусሣ θсеሜոлሤዬ уሟяч |
| Пፔρяղ ኗ | Уж аሖቦтυ տоጅեкեщ | Ψεцዬնαсացу κ нтеዐиπеψуν | Рቿвиш ቱ |
Kata-kata bijak tentang arti sahabat sejati yang perlu direnungkan karena tidak semua orang beruntung mendapatkan sahabat sejati. Sahabat sejati bukan hanya dalam kedekatan dan kebahagiaan tetapi juga saling memotivasi, saling berbagi ilmu dan hal-hal lainnya. Persahabatan dapat diartikan sebuah ikatan yang dapat membawa orang menuju ke perubahan yang disebabkan adanya dukungan satu sama lain. Persahabatan Sahabat sejati adalah teman yang selalu dihati dan selalu menyenangkan sahabat. Semua orang membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Meskipun awalnya merasa menikmati indahnya persahabatan, namun bisa hancur karena dikhianati. Berikut Kata-kata bijak tentang sahabat sejati yang bisa menjadi inspirasi agar persahabatan tetap langgeng selamanya. Sahabat sejati bagaikan surya yang menyinari sepanjang hari, bagaikan pewangi yang selalu mengharumkan dan menjadi pendorong impian serta membawa kita ke jalan Allah. Seseorang yang datang ketika seluruh dunia meninggalkanmu, itulah sahabat sejati Jika orang-orang marah kepadamu, tetapi ada seseorang tidak pernah berkata buruk tentang kamu, maka jadikan dia sebagai sahabat sejatimu Sahabat sejati tahu kekuranganmu, tapi akan menunjukkan kelebihanmu. Tahu ketakutanmu, tapi akan menunjukkan keberanianmu. Memiliki sahabat sejati meski tanpa mengucapkan sepatah kata pun saat duduk bersama, kamu merasa telah bercakap-cakap lama dengannya saat kamu meninggalkan dia. Sahabat sejati itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan menghapusnya Sahabat sejati tidak pernah terpisah oleh jarak meskipun bermil-mil karena persahabatan diukur dengan hati. Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. Jangan lupakan sahabat sejati ketika kalian telah menemukan cinta karena bersahabat tidak harus selalu bersama Sahabat sejati akan menangis saat kau pergi, sahabat palsu akan pergi saat kau menangis. Sahabat sejati akan menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi & kondisi seburuk apa pun. Persahabatan sejati tidak butuh teman yang bisa mendampingi dari awal, tapi yang bisa mendampingi sampai akhir. Berjalan dengan seorang sahabat sejati di kegelapan akan lebih berarti daripada berjalan sendirian di tempat yang terang Terkadang apa yang kita alami demi teman melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat arti persahabatan sejati mempunyai nilai yang indah. Sahabat sejati bagaikan roda yang terus berputar yang akan membuat kereta terus berjalan Sahabat sejati akan selalu mengingatkan jika kita melakukan kesalahan. Dan begitu pula sebaliknya. Cara terbaik untuk menghancurkan kebencian adalah menjadikannya sebagai sahabat sejati. Semua orang membutuhkan teman, namun tidak semua orang bisa mendapatkan sahabat sejati Sahabat sejati itu bukan berasal dari teman saja, tetapi juga bisa kita ditemui dari kekasih, suami atau istri dan anak kira sendiri. Seorang teman sejati akan selalu mendorong, menghibur dan mendukung kita serta menawarkan perlindungan yang aman dari dunia. Sahabat sejati tidak akan membuka aib dirimu, meski kalian sedang terjadi perselisihan hebat. Sahabat Sejati Sheila On 7 Sahabat Sejatiku Hilangkah Dari Ingatanmu Di Hari Kita Saling Berbagi Dengan Kotak Sejuta Mimpi Aku Datang Menghampirimu Kuperlihat Semua Hartaku Kita S’lalu Berpendapat Kita Ini Yang Terhebat Kesombongan Di Masa Muda Yang Indah Aku Raja Kaupun Raja Aku Hitam Kaupun Hitam Arti Teman Lebih Dari Sekedar Materi Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Mulai Lelah? Lelah Dan Tak Bersinar Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Ingin Terbang? Terbang Meninggalkanmu Ku S’lalu Membanggakanmu Kaupun S’lalu Menyanjungku Aku Dan Kamu Darah Abadi Demi Bermain Bersama Kita Duakan Segalanya Merdeka Kita, Kita Merdeka Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Mulai Lelah? Lelah Dan Tak Bersinar Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Ingin Terbang? Terbang Meninggalkanmu Tak Pernah Kita Pikirkan Ujung Perjalanan Ini Tak Usah Kita Pikirkan Ujung perjalanan ini Dan tak usah kita pikirkan Ujung perjalanan ini Kata-kata Bijak Tentang Arti Sahabat Sejati
Sahabat sejati adalah mereka yang mampu membuat hal yang sederhana menjadi sesuatu yang membuatmu bahagia." "Persahabatan tidak perlu saling mengerti. Karena sahabat akan saling menerima hal yang tak bisa dimengerti." Rupanya istri komedian Bedu, Irma Kartika Anggraeni adalah sosok istri yang pencemburu. Diakui Bedu, Sahabat sejati adalah orang-orang yang setia bersama kita dalam jangka waktu yang panjang hingga usia tua. Sahabat sejati adalah manusia yang menemani kita secara total sampai hal-hal yang paling mendasar dan prinsipil dalam kehidupan. Sahabat sejati adalah manusia yang menenami kita sampai pada taraf hampir meniadakan dirinya sendiri, memberikan kepada kita segala yang paling berharga sejati adalah manusia-manusia yang menghutangi kita sangat banyak hal namun tak pernah menagih piutangnya kepada kita. Sahabat sejati adalah manusia-manusia yang melangkah bersama kita di sepanjang perjalanan hidup, yang tidak melakukan apapun selain yang menggembirakan hati kita, yang menyehatkan pikiran kita, yang memperteguh iman kehidupan kita, serta yang memperkuat energi perjuangan kita sepanjang perjalanan Ibrahim, satu di antara Nabi dan Rasul yang digelari Ulul Azmi adalah sahabat sejati Allah. Khalilullah. Ketika Allah mewahyukan kepada perintah untuk khitan, yang ada di dekatnya adalah kapak, dan Nabi Ibrahim mengkhitan alat kelaminnya dengan kapak. Ia tidak mau Allah menganggapnya sebagai hamba yang menunda-nunda perintah dan kewajiban. Maka ia tidak mencari-cari pisau atau alat lainnya, melainkan langsung menggunakan Jibril As diperintah oleh Allah Swt untuk menjelma jadi manusia dan mendatangi Ibrahim untuk menguji mental dan kepribadiannya. Jibril mengeluh bahwa ia butuh pertolongan dan bisa diatasi kalau ia punya kambing. Secara bertahap Nabi Ibrahim mempersilakan Jibril untuk mengambil salah satu dari ekor kambingnya. Kemudian mempersilakan Jibril mengambil sepertiganya dari jumlah itu. Akhirnya Ibrahim mempersilakan Jibril mengambil dan memiliki seluruh “Khalillah”, sahabat karib Allah terasa begitu indah. Allah tidak diperanakkan oleh siapapun. Tidak juga punya anak, istri atau sudara-saudara. Tetapi Ia punya sahabat satu fakta anugerah Allah Swt kepada hidup saya. Salah satu bukti Rahman Rahim Allah Swt serta semua sifat-sifat penuh kemurahan, kasih sayang, pengayoman, perlindungan dan penghiburan-Nya kepada hidup saya adalah banyaknya sahabat-sahabat sejati di setiap jengkal perjalanan hidup saya sejak kanak-kanak hingga usia tua sekarang saya juga wajib menjadi sahabat sejati bagi diri saya sendiri. Saya harus setia kepada kewajiban hidup diri saya sendiri. Allah sendiri adalah Maha Sahabat Sejati bagi setiap hamba-Nya. Saya tidak boleh menipu dan menganiaya diri saya sendiriوَظَلَّلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡغَمَامَ وَأَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰۖ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ“Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”.Di Menturo saya dianugerahi banyak sahabat sejati. Ada Markesot manusia prima-logik, hidup sangat konsisten dan syar’i. Punya Guk Denan, yang di masa tua sekarang ini saya baru tahu bahwa ia seorang santri. Ia ternyata murid rahasianya Ayah saya. Ia pendekar sepakbola yang mengajari saya “ngelmu titèn” sampai diterapkan di peta strategi sepakbola. Ia sangat akurat mengetahui kelemahan mental saya ketika bermain bola. Kami di-bon oleh klub-klub di Jombang dan cukup kamu berdua yang menjelajah lapangan untuk memasukkan gol demi gol. Ketika jumlah gol sudah cukup, saya tendang bola keluar lapangan karena bosan menang. Guk Denan marah. Saya dimarahi karena memenggal posisi rasa syukur. Dia bilang sepakbola itu bukan soal jumlah gol, melainkan bermain maksimal sesuai dengan anugerah kemampuan kita dari saya beberapa tahun di Gontor, permainan sepakbola saya menurun. Ketika kami berdua menjelajah lapangan menembus sela-sela kaki lawan-lawan, Gus Denan bilang “Sampeyan kok wis gak titèn…”. Main bola tidak bisa ilmiah, tidak sempat mengukur peta koordinat, berapa meter bola harus ditendang, lengkung ekstrem atau landai atau telèsèr. Dan itu tergantung posisi bawah kaki berserta sudut ketika menendang. Semua tidak bisa diukur secara akademis. Ilmu sudah harus menyatu dengan kaki, hati dan perhitungan pikiran dalam spontanitas-spontanitas. Dan menurut Guk Denan sore itu saya sudah jauh menurun spontanitas Denan 84 tahun dan masih naik sepeda onthel sehari-hari sampai puluhan bahkan ratusan kilometer. Di Padhangmbulan kemarin ngobrol akrab dengan Mbak Via, kemudian dikirimin sejumlah peralatan untuk menyempurnakan sepedanya. Guk Denan menangis dan bilang “Sungkan aku…”. Guk Denan berterima kasih dengan doa panjang dan Alfatihah. Dia mengaji sehari satu Juz. Padahal selama 60-an tahun sejak di Menturo saya menyangka dia tidak bisa membaca Al-Qur` Gontor saya dianugerahi Allah sahabat sejati bernama Ismail Malakalu. Ia satu klub bermain sepakbola. Ia mengajari saya ngremus semprong, makan silet dan bohlam listrik, sebagaimana Markesot mengajari saya main olah pisau atau lempar pisau, dan di masa kanak-kanak mengajak saya melakukan hal aneh-aneh dari urusan dukdèng hingga mistik. Ismail lari dari Pondok Gontor mencari saya di Ponorogo beberapa jam setelah saya diusir dan tinggal bersama sahabat sejati lainnya, Damanhuri Panjaitan yang lebih dulu diusir dari saya. Di Sabah Ismail adalah muballigh empirik yang terjun langsung ke masalah lingkungannya dengan kecerdasan dan kebijaksanaan. Di usia tua lebih setengah abad kemudian saya bersama Mbak Novia mengunjunginya di Tambunan, Sabah Malaysia. Ismail melaksanakan panduan hidup Sunan Kalijaga Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti. Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan juga sabar. Anak-anaknya ia kasih nama Imam Khomeiny, Muammar Khadafi, dan Leyla Khalid pejuang beracara dengan Ustadz Yasin Hasan Bangil di Pesantren Darut Tauhid Malang, saya ditemani pendekar-pendekar dan tim lengkap para sahabat sejati dari Yogya Toto Rahardjo, Halim HD, Simon Hate, Pakde Nuri, dan Alisyahbana. Masing-masing dari mereka punya karakter dan wilayah kesejatian dan kesetiaannya sendiri-sendiri. Toto Rahardjo adalah Marja’ Maiyah di bidang pergerakan soaial dan dipanggil Kiai Nuri menulis di buku hariannya tiga syariat hidupnya yang ia tetapkan sendiri. Pertama, taat menjalankan syariat Allah. Kedua, selalu siap kerja keras dan menderita untuk kebenaran dan kebaikan. Ketiga, menemani perjuangan Cak Nun. Halim adalah penegak nilai-nilai sosial yang sangat ketat sikap dan perjuangannya. Simon adalah filosof yang menyembunyikan tauhidnya dengan penampilan budaya yang amat sederhana sampai level anti kemewahan. Simon mengatakan tidak mungkin ada yang lebih benar dari Muhammad Saw dengan tauhidnya. Tauhid adalah puncak nilai kemanusiaan, ilmu, sejarah dan selesai acara di Darut Tauhid, panitia Malang siap mengantarkan kami ke Bangil, sementara panitia Bangil juga sudah datang dengan kendaraannya siap menjemput kami. Dua Panitia ini berdebat, tidak ada yang mau mengalah untuk mengangkut kami, sampai bertele-tele dan tidak ada kaputusan. Alisyahbana akhirnya tampil karakter Mandarnya seolah Panglima Perang Balanipa.“Caknun, naik ke sini”, katanya sambil membuka pintu Kijang dari Bangil. “Toto, Halim, Pakde, Simon, ayo naik”. Kemudian kepada Panitia Malang Ali bilang, “Kau pergi ke kamarmu, balik ke asrama Pesantren. Niat baik kalian sudah diterima di langit”.Tanpa keributan semuanya patuh kepada Ali. Kami pun segera melaju ke Bangil. Di Pesantren Syi’ah pimpinan Habib Husein kami dijamu diletakkan di salah satu kamar santri. Para pendekar pathak warak dari Yogya ini canggung. Toto dan semua lebih cocok habitatnya di rumah gubug Mlangi Kedungombo atau di bangunan-bangunan sederhana di Nitiprayan tempat Sekolah Alamnya Mbak Wahya Toto Rahardjo. Kami pun mbobol, lompat dari jendela kamudian berjalan kaki beberapa kilometer mencari warung rakyat. Balik lagi ke Pesantren pagi hari ketika acara saya terjadwal akan ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ بِطَانَةٗ مِّن دُونِكُمۡ لَا يَأۡلُونَكُمۡ خَبَالٗا وَدُّواْ مَا عَنِتُّمۡ قَدۡ بَدَتِ ٱلۡبَغۡضَآءُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَمَا تُخۡفِي صُدُورُهُمۡ أَكۡبَرُۚ قَدۡ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۖ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya”.“Min dunikum” pada kebanyakan manusia dan kaum muslimin dipahami secara adminstratif dan identitas formal, meskipun dikualifikasi dengan sebutan “teman seiman”. Fakta akhlaqnya, ketahanan dan jam terbang kejuangannya, kesetiaan kemanusiaannya, tidak dijadikan pertimbangan utama. Parameternya adalah pengelompokan secara padat, organisasional dan kriteria itu yang saya pergunakan dalam hidup saya, maka sahabat-sahabat sejati saya adalah para ulama, kiai, ustadz atau habaib yang ada disekitar aktivitas perjuangan saya. Tetapi lebih setengah abad proses verifikasi, saya menemukan bukti bahwa sejumlah sahabat sejati yang saya sebutkan di nomor tulisan ini memang berkualitas ulama, kiai, ustadz, meskipun belum pernah saya lacak dan teliti apakah mereka adalah para Habib.